IPRSKPN STSS – Masa remaja merupakan periode krusial dalam perkembangan individu. Namun pada saat yang sama, kelompok usia ini sangat rentan terhadap risiko penyalahgunaan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).

Menyadari urgensi ini, Instalasi Pelayanan Rehabilitasi Sosial Korban Penyalahgunaan NAPZA (IPRSKPN) Sentra Terpadu “Prof. Dr. Soeharso” di Surakarta (STSS) mengambil langkah proaktif melalui program-program pencegahan yang terstruktur.

Sebagai unit pelaksana teknis (UPT) di bawah Kementerian Sosial, STSS tidak hanya berfokus pada rehabilitasi yang bersifat koersif. Tetapi juga berkomitmen kuat dalam mengedukasi generasi muda terkait bahaya Napza melalui IPRSKPN.

Penyuluhan dan Edukasi Bahaya Napza Pada 2 SMP di Bantul

Dalam rangka memperluas jangkauan programnya, IPRSKPN Sentra Terpadu “Prof. Dr. Soeharso“ di Surakarta berkolaborasi dengan institusi pendidikan. Kolaborasi dilakukan untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan dan edukasi mengenai bahaya Napza.

Pada pertengahan September 2025, dua sekolah di wilayah Kasihan Bantul menjadi lokasi utama pelaksanaan kegiatan ini. Tujuannya menanamkan kesadaran kritis di kalangan pelajar.

155 Siswa SMP Mataram Kasihan Bantul Ikuti Kegiatan IPRSKPN STSS

Pada Kamis, 18 September 2025, tim IPRSKPN STSS menyelenggarakan penyuluhan di SMP Mataram Kasihan Bantul. Kegiatan ini diikuti oleh 155 siswa dengan antusiasme tinggi.

Materi yang disampaikan mencakup pengetahuan mengenai jenis-jenis NAPZA, dampak negatifnya terhadap kesehatan fisik, mental, dan masa depan. Serta pembekalan keterampilan menolak ajakan penyalahgunaan.

Penyuluhan ini dirancang untuk tidak hanya memberikan informasi. Melainkan juga membangun benteng diri yang kuat pada setiap peserta.

IPRSKPN STSS Beri Penyuluhan di SMP PGRI Kasihan Bantul

Selang lima hari kemudian, tepatnya pada Selasa, 23 September 2025, kegiatan serupa kembali digelar di SMP PGRI Kasihan Bantul dengan melibatkan 105 siswa. Materi yang diberikan menekankan kembali pentingnya kesadaran akan masa depan yang cerah dan bebas dari pengaruh NAPZA.

Pada sesi ini juga menyentuh aspek psikologis. Termasuk cara menghadapi tekanan dari teman sebaya secara bijaksana dan berani. Seluruh peserta diharapkan pulang dengan pemahaman yang lebih baik tentang risiko yang dihadapi.

Pentingnya Program Pencegahan Dini Penyalahgunaan Napza

Penyuluhan dan edukasi bahaya Napza bukan sekadar kegiatan seremonial. Melainkan sebuah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.

Remaja yang teredukasi adalah benteng pertahanan terbaik dari ancaman penyalahgunaan zat adiktif. Kegiatan ini menekankan bahwa upaya pencegahan harus dimulai dari tingkat dasar, yaitu melalui pemahaman dan kesadaran pribadi.

Baca juga:

Kegiatan IPRSKPN Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso diharapkan dapat memperkaya pemahaman siswa di SMP Mataram dan SMP PGRI yang berlokasi di Kasihan Bantul. Dengan memberikan informasi yang akurat dan berbasis fakta, para siswa diharapkan mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab bagi kehidupan mereka.

Pendekatan proaktif IPRSKPN yang “menjemput bola” dengan langsung terjun ke komunitas pendidikan menunjukkan komitmen kuat Kementerian Sosial bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati.

Hal ini menegaskan bahwa masa depan bangsa ada di tangan generasi muda yang sehat dan bebas dari NAPZA. Mari kita dukung penuh langkah-langkah proaktif seperti ini. Pastikan lingkungan di sekitar kita, baik di rumah, sekolah, maupun komunitas, menjadi ruang aman yang kondusif bagi pertumbuhan remaja.

Arti Penting Memperbaiki Diri Sendiri, Mengapa Penting?

Terima kasih telah membaca informasi ini. Silakan berbagi informasi dan pengetahuan melalui email atau kolom komentar. Semoga kita dapat membangun masyarakat yang lebih baik.

Masa depan bangsa ada di tangan mereka yang hari ini kita lindungi dan kita didik. Dengan menjauhkan remaja dari NAPZA, kita tidak hanya menyelamatkan satu nyawa, tetapi kita sedang memperkuat fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Generasi sehat, bangsa hebat!

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Ariefrd.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Berlangganan