Bentuk dan Fungsi Pelayanan Sosial

Pelayanan kesejahteraan sosial – Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup melalui rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan perlindungan sosial.

Bentuk

Siporin (1975), menyebutkan bahwa:

Social services may take several form, according to their functions:

  1. Access services: Information, referal, advocaccy, and participation (as in red feather offices, welfare rights groups) Therapy, help, rehabilitation, including social protection and substitute care( as in counseling agencies, child welfare, shool and medical social work, correctional programs, protective care for the age)
  2. Socialization and developmental services (as in day care, family planning, community center, family life education programs).

Berdasarkan pendapat tersebut, pelayanan sosial memiliki beberapa bentuk berdasarkan pada fungsinya, yaitu; pertama, pelayanan akses, informasi, rujukan, advokasi, dan partisipasi. Kedua, terapi, pertolongan, rehabilitasi, termasuk perlindungan sosial dan perawatan pengganti; dan ketiga, pelayanan sosialisasi dan pengembangan sebagaimana di day care, perencanaan keluarga, pusat pelayanan komunitas, program pendidikan kehidupan keluarga.

Fungsi

Fungsi dari pelayanan kesejahteraan sosial adalah sebagai pelayanan akses kepada sumber-sumber untuk penyelesaian penyelesaian permasalahan; rehabilitasi sosial termasuk juga perlindungan sosial, jaminan sosial; serta pemberdayaan sosial.

Cakupan pelayanan kesejahteraan sosial meliputi bidang yang sangat luas. Bidang tersebut seperti bidang bantuan sosial, pelayanan kesehatan, perumahan, ketenagakerjaan, pemeliharaan pendapatan, bantuan makanan dan lain sebagainya. Hal tersebut seperti dikemukakan Khan (1979) berikut:

The scope of social services in differing societies to elaborate, a social service listing in a developing country might consider much of the above to belong to a subcategory called ”social welfare services” in sofar as they focus on assistance to individuals to individuals and families where there is a problem of adjusment and fungtioning or some deprivation list in such countries, adressing all population elements, would also include:

  1. Social assistance (what America call public assistance or relief)
  2. Health programs (all those which are not private medicine)
  3. Public education
  4. All public housing activities
  5. Manpower programs.

Lebih lanjut Khan (1979) mengemukakan bahwa bantuan publik yang utama adalah sebagai berikut:

  1. Supplemental-Security-Income (SSI) (Perlindungan-penghasilan- suplemen-tal).
  2. General assistance (Bantuan umum)
  3. Medicaid (Bantuan kesehatan)
  4. Food stamps (Bantuan makanan)
  5. Housing assisstance (Bantuan perumahan)
  6. Aid to families with dependent children (Bantuan keluarga dengan usia anak).

Tujuan

Pelayanan kesejahteraan sosial memiliki tujuan utama memperbaiki dan mengembangkan kepribadian dan sistem sosial dari masyarakat. Hal ini pada hakekatnya untuk mengembangkan, memelihara, dan memperkuat sistem kesejahteraan sosial.

Lihat Juga:

Wakaf Harta Benda Upaya Pemberdayaan Masyarakat

Pekerja Sosial Dalam Pekerjaan Sosial

Sasaran dari pelayanan kesejahteraan sosial adalah orang-orang yang mengalami permasalahan sosial, seperti yang dikemukakan oleh Brenda & Milley (2005) sebagai berikut:

General assistance often serves special population groups, such as people who are indigent or homeless, transients, and people with mental retardation, developmental disabilities, or cronic mental illness. In adition, some localities assess special taxes for nursing homes,, youth service programs, and public health services. Recently stipulations for community participation have increased local responsibility for making decisions about distributing funds that are channeled into local communities from regional, state, and national resources.

Pelayanan Kesejahteraan Sosial Mengatasi Masalah Sosial

Bantuan umum seringkali melayani kelompok populasi khusus. Kelompok tersebut seperti orang yang kurang mampu atau tidak memiliki rumah, miskin sementara (transient), dan orang dengan retardasi mental, kecatatan pertumbuhan, atau penyakit mental kronis. Juga, beberapa lokalitas mengakses pajak khusus untuk rumah perawatan (nursing homes), program-program pelayanan kepemudaan, dan pelayanan kesehatan publik.

Keadaan akhir-akhir ini dalam partisipasi komunitas telah meningkatkan tanggungjawab lokal untuk membuat keputusan mengenai dana distribusi yang menghubungkan komunitas lokal dari regional, negara dan sumber-sumber nasional.

Baca juga : Pelayanan dan Pelayanan Kesejahteraan Sosial

Pelayanan sosial selayaknya dapat mengatasi permasalahan sosial yang ada. Kemiskinan adalah sebuah masalah sosial dan program anti kemiskinannya adalah sebagai berikut:

Pertama, akta Perlindungan Sosial asalnya menekankan kepada tiga kelompok provisi: (1) Asuransi sosial (2) Bantuan publik (3) Pelayanan kesehatan dan kesejahteraan, hanya dua (nomor 1 dan 2) dari tiga diatas yang merupakan program yang langsung berkaitan dengan pemeliharaan penghasilan.

Kedua, pelayanan kesejahteraan sosial pada hakekatnya untuk mengatasi masalah sosial yang ada di masyarakat, sehingga dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat tersebut. Ruang lingkup pelayanan kesejahteraan sosial meliputi asuransi sosial, bantuan pelayanan untuk umum, dan program perumahan serta makanan, seperti Johnson (1986) mengemukakan seperti berikut ini:

  1. Social Insurances: Social Security, Medicare, Unemployment Insurance, Workmen’s Compensation
  2. Public Assistance: Supplemental Security Income, Medicaid, General Assistance,
  3. Veteran Assistance
  4. Food and Housing Programs: Food Stamps, Other Food Programs, Housing.

Tipe dan Klasifikasi

Pelayanan kesejahteraan sosial merupakan bentuk bantuan yang pengimplentasiannya berupa asuransi sosial, bantuan untuk umum sebagai jaring pengamanan sosial serta program perumahan dan makanan. Pelayanan sosial mempunyai beberapa tipe dan klasifikasi dari fungsi pelayanan sosial.

Titmuss (1971) berpendapat bahwa manifestasi fungsi dari pelayanan sosial dari perspektif masyarakat, meliputi hal seperti yang telah terikhtisar, tertata dan ter-ilustrasi-kan sebagai berikut:

  1. menambah kesejahteraan pada individu, keluarga atau kelompok, sesegera mungkin atau dalam jangka panjang)
  2. melindungi masyarakat (probasi)
  3. sebuah investasi terhadap orang yang penting bagi pencapaian tujuan sosial (program manpower)
  4. “sebagai kompensasi bagi pelayanan yang tidak terberi karena alasan sosial” ketika tanggungjawab tidak bisa teralihkan (kompensasi kecelakaan industri, program kompensasi karena ada diskriminasi ras).

Fungsi pelayanan kesejahteraan sosial merupakan program untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan untuk melindungi masyarakat yang merupakan modal bagi pencapaian tujuan kesejahteraan sosial.

Klasifikasi pelayanan sosial dapat tergambar pada fungsi dari sosialisasi, rehabilitasi sosial, perlindungan sosial serta akses informasi, seperti yang penyataan Khan (1975) bahwa “… the following classification of social services functions (which is illustrated below) is helpful and will be employed in this volume: (a) socialization and development; (b) therapy, help, and rehabilitation (including social protection and substitute care; and (c) access, information, and advice.

Fungsi pelayanan kesejahteraan sosial merupakan fungsi untuk sosialisasi dan pengembangan, rehabilitasi, perlindungan sosial serta akses, informasi, yang bertujuan untuk penyelesaian permasalahan-permasalahan sosial yang ada di masyarakat sehingga dapat mensejahterakan masyarakat.

Sumber :

Badiklitkesos Kementerian Sosial : Pedoman Pelayanan Terpadu dan Gerakan Masyarakat Peduli Kabupaten / Kota Sejahtera Tahun 2013.

Eksplorasi konten lain dari Ariefrd.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca