Mari memperbaiki diri sendiri – Setiap hari, kita sering kali tanpa sadar sibuk mengamati kehidupan orang lain. Entah itu dari media sosial atau obrolan sehari-hari, kita mudah sekali terpancing untuk menilai, mengkritik, bahkan mencari-cari kesalahan mereka. Padahal, kesibukan ini justru bisa menjadi penghalang terbesar antara kita dan Allah.

Seperti yang disampaikan oleh Syaikh Yusuf Muhyiddin Bukhour Al Hasani, “Kesibukan kita yang selalu menilai orang lain, dapat melupakan kita kepada Allah.”

Pernyataan ini sungguh menohok. Ketika pikiran kita dipenuhi dengan aib dan kekurangan orang lain, hati kita menjadi sulit untuk berzikir dan mengingat kebesaran-Nya.

Kita jadi lupa bahwa tujuan utama hidup kita adalah beribadah dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Lalu, apa yang seharusnya kita lakukan?

Jalan Menuju Ketenangan: Sebuah Perjalanan Reflektif

Perangkap Kesibukan Menilai

Bagian ini akan membantu Anda memahami bagaimana kita tanpa sadar terjebak dalam kebiasaan mengamati dan menilai orang lain. Ini adalah langkah pertama untuk menyadari sebuah pola yang menjauhkan kita dari hal yang lebih penting.

👤

Diri Kita

👥

Aib Orang Lain

Fokus kita sering teralihkan ke sini, melalui media sosial, obrolan, dan prasangka.

“Kesibukan kita yang selalu menilai orang lain, dapat melupakan kita kepada Allah.” – Syaikh Yusuf Muhyiddin Bukhour Al Hasani

Dampak yang Tak Terasa

Setiap pilihan fokus memiliki dampak. Di sini, kita akan melihat bagaimana alokasi energi mental kita memengaruhi kondisi spiritual. Gunakan tombol di bawah untuk melihat perbedaannya secara visual.

Alokasi Waktu & Energi Mental Anda

Menemukan Jalan Keluar

Setelah memahami masalah dan dampaknya, saatnya menemukan solusi praktis. Bagian ini menyediakan dua alat interaktif untuk membantu Anda mempraktikkan dua pilar utama perbaikan: zikir dan muhasabah (introspeksi diri).

📿

Basahi Lisan dengan Kebaikan

Gunakan “tasbih digital” ini untuk mulai berzikir. Rasakan ketenangan dalam setiap hitungan.

0

📝

Fokus Pada Perbaikan Diri

Alih-alih mencari kesalahan orang lain, mari periksa diri kita. Centang area yang ingin Anda perbaiki hari ini.

Anugerah Ketenangan Sejati

Inilah buah dari perjalanan Anda. Ketika kita berhenti menilai dan mulai memperbaiki diri, kita tidak hanya menemukan kedamaian, tetapi juga merasakan kedekatan yang sesungguhnya dengan Allah. Hati menjadi lapang, jiwa terasa damai.

“Hati akan menjadi lebih tenang, jiwa akan merasa lebih damai, dan setiap ibadah yang kita lakukan akan terasa lebih bermakna.”

Semoga kita semua bisa meninggalkan kebiasaan buruk ini dan menjadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berbenah diri.

۞ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ ۞

Sebuah Aplikasi Reflektif berdasarkan Nasihat Agama.

Dibuat untuk tujuan perenungan dan perbaikan diri.

Gunakan Lisanmu untuk Hal yang Lebih Bermanfaat

Daripada menggunjing atau menyebarkan aib orang lain lebih baik memperbaiki diri sendiri. Alihkan lisanmu untuk hal-hal yang jauh lebih mulia. Berdzikir kepada Allah dan bersholawat kepada Rasulullah ﷺ adalah pilihan yang paling tepat.

Lisan yang basah karena menyebut nama Allah akan membersihkan hati dan menenangkan jiwa. Sholawat yang kita ucapkan tidak hanya mendatangkan syafaat, tetapi juga mengingatkan kita pada akhlak mulia Nabi Muhammad ﷺ yang penuh kasih sayang dan pemaaf.

Dengan begitu, lisan kita tidak lagi menjadi sumber dosa, melainkan menjadi jembatan untuk mendapatkan pahala dan keberkahan.

Baca juga : Dari Napas Kita Tidakkah Cukup Untuk Bersyukur?!

Fokus pada Diri Sendiri, Bukan Orang Lain

Mencari-cari kesalahan orang lain adalah perbuatan yang buruk dan tercela. Ketika kita terlalu sibuk mengurusi kekurangan orang lain, kita cenderung melupakan kekurangan diri sendiri. Kita menjadi buta terhadap kesalahan-kesalahan yang kita perbuat dan kehilangan kesempatan untuk memperbaiki diri sendiri.

Padahal, perbaikan diri adalah kunci untuk menjadi hamba yang lebih baik. Fokuslah pada bagaimana kita bisa meningkatkan kualitas sholat, memperdalam ilmu agama, atau menjadi pribadi yang lebih sabar dan ikhlas.

Saat kita berhenti menilai orang lain dan mulai memperbaiki diri sendiri, saat itulah kita akan merasakan kedekatan yang sesungguhnya dengan Allah. Hati akan menjadi lebih tenang, jiwa akan merasa lebih damai, dan setiap ibadah yang kita lakukan akan terasa lebih bermakna.

Semoga kita semua bisa menjauhi kebiasaan buruk ini dan senantiasa berzikir, bersholawat, serta memperbaiki diri sendiri. Jadikan setiap hari sebagai kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

  • TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KAMU YANG TELAH MEMBACA TULISAN INI SAMPAI SINI.
  • Kami sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat konten seperti ini.
  • Jika kamu ingin menyampaikan masukan atau berbagi tulisan atas pengetahuan, pengalaman, serta informasi positif lainnya di website ariefrd.id, kamu bisa mengirimkan melalui email dibawah.

Semoga kita dapat bersama-sama membantu dalam membangun masyarakat yang lebih baik, dengan berbagi tulisan. Karena berbagi berarti berkehidupan!

 Saya berharap semua aktivitas yang kita jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang ALLAH Yang Maha Kuasa. Mari kita ciptakan kehidupan yang inklusif dan ramah bagi semua. Dengan peduli dan berempati, kita bisa membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Ariefrd.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca