Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman sebagai petugas homecare. Pengalaman ini mengajarkan saya bahwa pemulihan adalah proses yang sangat personal.
Saat beberapa kali kegiatan homecare di Intitusi Penerima Wajib Lapor Pemulihan Adiksi Berbasis Masyarakat (IPWL PABM) Nawacita, saya melihat bahwa keefektifan peer-group, kalau tidak bisa dikatakan keberhasilan kolektif, juga memiliki peran penting dalam upaya pemulihan.
Di sana, saya berkesempatan untuk berbincang dan berdiskusi dengan beberapa korban penyalahgunaan napza yang sedang menjalani rehabilitasi sosial. Saya merasakan langsung energi positif serta semangat perubahan yang mereka miliki.
Mulai dari pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan, cerita yang mereka bagikan, semua mencerminkan perjalanan panjang yang mereka lalui. Seperti halnya tanggapan dari mereka saat diskusi kelompok, semakin menegaskan apa yang saya rasakan.
Hal tersebut dapat mencerminkan berjalannya program dengan baik dalam mentransformasi pola pikir, memulihkan kondisi holistik, dan membangun sistem pendukung yang kuat bagi setiap individu.
Hal Berharga Selama Rehabilitasi Sosial di IPWL PABM Nawacita
Pemulihan dari ketergantungan napza bukan sekadar proses berhenti mengonsumsi narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya. Namun perjalanan panjang untuk membangun kembali kehidupan yang utuh dan bermakna.
Berdasarkan tanggapan dari para penerima manfaat (PM) rehabilitasi sosial dari para korban penyalahgunaan napza mengenai hal berharga yang didapatkan selama menjalani rehabilitasi di IPWL PABM Nawacita?, terlihat jelas bahwa program rehabilitasi sosial di institusi ini mampu merancang intervensi yang menyentuh berbagai aspek fundamental kehidupan mereka. Sehingga mampu mentransformasi pola pikir dan membangun sistem pendukung yang kuat.
Transformasi Psikologis: Fondasi Perubahan Pola Pikir
Aspek psikologis menjadi pilar utama perubahan yang dirasakan para penerima manfaat program rehabilitasi. Jawaban-jawaban seperti “merubah diri saya menjadi lebih terbuka”, “bisa berpikir lebih luas”, dan “mengerti kewarasan” mengindikasikan terjadinya perubahan kognitif dan perilaku yang signifikan.
Tak kalah penting untuk dicatat adalah penyebutan spesifik oleh salah seorang PM mengenai terapi perilaku kognitif (Cognitive Behavioral Therapy/CBT). Hal ini menunjukkan bahwa IPWL PABM Nawacita tidak hanya sekadar menyediakan tempat ‘penitipan‘, tetapi menerapkan metode terstruktur dan berbasis bukti ilmiah.
CBT sangat membantu PM untuk mengidentifikasi, memproses, dan mengubah pola pikir negatif serta perilaku maladaptif yang mendasari kecanduan mereka. Dimana harapannya adalah adanya perubahan yang terjadi bersifat lebih stabil dan berasal dari dalam diri.
Memulihkan Manusia Seutuhnya
Keunggulan program ini terletak pada pendekatannya yang tidak hanya berfokus pada aspek medis (detoksifikasi), tetapi juga pada pemulihan diri secara menyeluruh (holistik).
Pada aspek spiritual dapat dilihat dari respon mereka mengenai semakin “mendekatkan diri kepada Tuhan” dan igin selalu berada di tempat ibadah. Ini menunjukan adanya penguatan spiritual yang dilakukan, dan menjadi salah satu fondasi dalam proses pemulihan. Spiritualitas memberikan makna, penyerahan diri, dan kekuatan yang melampaui kemampuan manusia.
Pada aspek sosial dapat dilihat dari jawaban PM seperti “menghargai sesama”, peduli akan lingkungan sekitar, teman, dan “adanya keluarga baru”. Tentu ini mencerminkan adanya upaya dalam membangun kembali keterampilan sosial dan rasa empati PM. Mereka belajar untuk kembali mempercayai dan berinteraksi secara sehat dengan orang lain.
Hal yang tak kalah mengejutkan yaitu pernyataan “Bebas dari kerangkeng RSJ (Rumah Sakit Jiwa)”. Pernyataan PM menunujukan program rehabilitasi sosial bagi korban penyalahgunaan napza di IPWL PABM Nawacita lebih manusiawi menurut mereka. PM seakan merasakan pendekatan yang humanis, penuh kasih, dan berorientasi pada pemulihan, bukan sekadar pengasingan atau penahanan sebagaimana stigma terhadap institusi rehabilitasi tradisional, termasuk bagi korban penyalahgunaan napza.
Peran Penting Sesi IPRSKPN Kementerian Sosial
Sesi homecare yang diadakan oleh Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Intalasi Pelayanan Rehabiitasi Sosial bagi Korban Penyalahgunaan Napza (IPRSKPN) Sentra Terpadu Prof.Dr. Soeharso di IPWL PABM Nawacita tampaknya berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan proses rehabilitasi PM dengan kehidupan nyata di masyarakat.
KPN di IPWL PABM Nawacita
Tanggapan PM mengenai pertanyaan terkait sesi pertemuan dengan Kemensos mendapatkan respon seperti “menambah pemahaman untuk hidup sosial”, “pembentukan karakter dan kepercayaan diri meningkat”, serta “dukungan dan bimbingan” mengindikasikan bahwa fokus sesi ini adalah menyiapkan PM untuk reintegrasi.
Baca juga : Merangkul Korban Penyalahgunaan Narkoba Berperilaku Positif
Sesi dengan IPRSKPN dari Kemensos melengkapi terapi klinis. Dengan memberikan keterampilan praktis untuk kembali ke masyarakat, seperti mengelola emosi tanpa bergantung pada narkoba, membangun kepercayaan diri, dan berinteraksi secara produktif, Ini menjadi tahap penting dalam upaya antisipaso adanya isolasi atau penolakan sosial terhadap PM pasca-rehabilitasi.
Penting Sistem Dukungan: Menciptakan Kenyamanan dan Kekuatan
Informasi yang disampaikan PM secara gamblang menekankan betapa vitalnya sistem dukungan dalam proses pemulihan.
Siapa yang menjadi Sumber Kekuatan
Mayoritas PM menyampaikan bahwa keluarga inti (orang tua, anak, dan pasangan) merupakan sumber kekuatan terbesar mereka. Pernyataan tersebut menegaskan kembali bahwa dukungan emosional dan motivasi dari keluarga adalah faktor penentu kesembuhan.
Tidak kalah menarik, pendamping atau konselor juga menempati peringkat tinggi sebagai sumber dukungan bagi mereka. Peran konselor dan pendamping ini setara dengan dukungan dari saudara kandung. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan profesional yang penuh empati dan memahami dapat menjadi sumber kekuatan yang sangat dipercaya oleh PM.
Situasi Bagaimana yang membuat nyaman
Mayoritas jawaban tentang situasi yang dapat membuat PM nyaman berpusat pada situasi saat mereka dalam kebersamaan dan koneksi sosial. Jawaban ini ditemui dari tanggapan “bersama keluarga“, “kumpul bersama teman”, dan “saat dijenguk”.
Hal ini merupakan antitesis dari kehidupan para pecandu atau korban penyalahgunaan napza yang seringkali dipenuhi dengan kesendirian, pengasingan, dan rasa tidak diterima. Perasaan ingin dicintai dan memiliki ikatan yang kuat adalah obat penawar alami dari rasa sakit yang coba dihindari melalui napza.
Strategi Pencegahan Relapse: Bekal Kehidupan Pasca-Rehabilitasi
Meskipun dapat dikatakan sebagai tanggapan normatif, namun tanggapan mereka mengenai apa yang akan dilakukan jika relapse datang, juga perlu diapresiasi. Tanggapan PM terhadap pertanyaan tentang strategi mengatasi ancaman relapse menunjukkan tingkat kesadaran dan kemampuan untuk bertindak yang tepat.
Mayoritas PM yang merujuk pada penguatan diri. Seperti “menguatkan niat untuk tetap sembuh“, “berusaha tenang dan berpikir ulang dampaknya“ dan “mencari kesibukan positif (beribadah)”. Ini adalah bukti langsung dari keberhasilan terapi psikologis seperti CBT, di mana klien telah menginternalisasi keterampilan untuk meregulasi emosi dan pikiran mereka.
Selain itu secara eksternal, kesadaran PM memberikan tanggapan seperti “menghubungi/curhat ke pendamping” atau “mengganti lingkungan”. Tanggapan tersebut menunjukkan pemahaman yang matang bahwa pemulihan adalah proses berkelanjutan dan meminta bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.
TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KAMU YANG TELAH MEMBACA TULISAN INI SAMPAI SINI.
Kami sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat konten seperti ini. Masukan dan kontribusi kamu sangat berarti bagi kami. Jika kamu ingin menyampaikan masukan atau berbagi tulisan atas pengetahuan, pengalaman, serta informasi positif lainnya di website ariefrd.id, kamu bisa mengirimkan melalui email dibawah.
Semoga kita dapat bersama-sama membantu dalam membangun masyarakat yang lebih baik, dengan berbagi tulisan. Karena berbagi berarti berkehidupan! Sekali lagi, terima kasih banyak atas dukungannya. Saya berharap semua aktivitas yang kita jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang ALLAH Yang Maha Kuasa. Salam SUKSES dan SEHAT untuk Kita semua!
Secara keseluruhan, PM rehabilitasi sosial korban penyalahgunaan Napza di IPWL PABM Nawacita melukiskan gambaran yang sangat positif tentang efektivitas program rehabilitasinya.
Keefektifan layanan tidak hanya diukur dari tidak menggunakan napza, tetapi dari transformasi multidimensi yang dialami PM. Mulai dari perubahan pola pikir, pemulihan spiritual dan sosial, hingga terbentuknya strategi coping yang sehat.
Program rehabilitasi sosial dapat mendorong terciptanya lingkungan yang tidak hanya menyembuhkan, tetapi juga memberdayakan. Dengan menggabungkan terapi berbasis bukti, pendekatan humanis, penguatan sistem dukungan, dan persiapan reintegrasi, IPWL PABM Nawacita telah memberikan bekal yang kuat bagi para PM-nya. Tidak hanya kembali ke masyarakat, tetapi untuk benar-benar pulih dan menjalani kehidupan yang produktif dan bermakna.