Pada kesempatan kali ini saya mencoba berbagi pengalaman pribadi. Semoga pengalaman ini dapat menjadi pengayaan bagi teman-teman pembaca.

Khususnya bagi para bunda yang ingin merasai persalinan normal pasca Caesar, serta para ayah untuk mendukung para bunda mewujudkan keinginan sang bunda.

Tanpa bermaksud memojokan pihak tertentu atau menyembunyikan kontribusi pihak lainnya, sengaja kami tidak mengungkapkan identitas-identitas terkait.

Lahirnya Putri Ketiga

Setelah menunggu sekitar 6 jam sejak tiba di Rumah Sakit. Akhirnya terlahir juga putri ketiga kami ketika waktu menunjukan pukul 09.15 wib. Alhamdulillah ia terlahir dalam kondisi normal dengan berat (3,295Kg) yang lebih ringan dari kakak – kakaknya.

Saat observasi pertama, tim perawat menyebutkan bahwa posisinya baru atau sudah pada pembukaan lima. Ketika dokter visit ke ruangan, sekitar pukul 08.00 wib, posisinya saat itu sudah mulai di posisi pembukaan tujuh.

Perlahan tapi ada perkembangan dan kami diminta untuk tetap bersabar. Meskipun sebenarnya kami agak khawatir juga, jika mengingat proses persalinan sebelumnya.

Sebab meskipun sudah pembukaan lima, ternyata dapat menghabiskan waktu lebih dari 24 Jam sampai pada sempurnanya proses persalinan normal.

Persalinan Normal Pasca Caesar

Setelah mengalami 2 kali keguguran dan 2 kali caesar, akhirnya persalinan ketiga dari kehamilan kelima dapat dilakukan secara normal pasca caesar. Berikut pengalaman singkat dari 7 kali kehamilan.

Keguguran 2 Kali

Pada dua kehamilan pertama istri mengalami keguguran. Kandungan dalam Rahim hanya bertahan sekitar 2-3 bulan.

Dari dua kali keguguran, berdasarkan hasil pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter, tidak ada yang perlu dilakukan kuret. Kondisi rahim sudah bersih dengan mengkonsumsi resep obat yang diberikan.

Catatan kecil terkait saran dokter adalah Pasca keguguran, Rahim perlu istirahat 3 bulan setelah selesai nifas.

Namun ‘mohon maaf’ itu kami abaikan pada interval kehamilan pertama-kedua dan kedua-ketiga. (untuk ini mungkin jangan ditiru kali ya..tapi ya terserah juga sih, soalnya berisiko menurut perhitungan medis).

Caesar 2 Kali

Kelahiran anak pertama dan kedua melalui proses Caesar. Hal ini tidak ada kaitannya dengan dua kali keguguran diatas.

Caesar Pertama : Anak Pertama, Putri Pertama

Pada Caesar pertama ini, menurut kami lebih disebabkan kurangnya informasi yang kami terima. Sehingga kami menafsirkan (bukan menyalahkan), informasi dari dokter yang melakukan pemeriksaan tidak jelas.

Kami berangkat dari kota Y ke kota B mendapatkan rekomendasi dokter A. Dengan kondisi hasil pemeriksaan semua normal dan baik. Di kota B kami periksa dengan dokter B dan hasil baik.

Namun karena jelang minggu terakhir, kami periksa dengan dokter C, karena dokter B berhalangan. Atas hasil pemeriksaan, beliau (dokter C) menyebutkan bahwa air ketuban mulai berkurang namun rekomendasi untuk dilahirkan.

Sayangnya (menurut kami) tidak tegas menyarankan untuk segera dilakukan langkah-langkah persalinan normal. Sehingga kami menganggapnya hanya pilihan biasa saja.

Dan ketika kami kembali ke dokter B pada hari-hari berikutnya, beliau menyatakan air ketuban sudah tinggal sedikit. Jika dipaksakan proses persalinan normal hanya memberikan ‘keyakinan’ 50-50 janin terlahir ‘aman’.

Dengan diskusi kecil dengan istri, akhirnya kami memutuskan untuk mencoba proses normal. Sayangnya meskipun sudah ditunggu lebih dari 24 jam atau mungkin hampir sekitar 30 jam, tidak sampai pada posisi pembukaan tiga. Dari sanalah opsi ceasar ‘terpaksa’ kami ambil.

Alhamdulillah lahir Putri pertama kami !

Caesar Kedua : Anak Kedua, Putra Pertama

Pada Caesar kedua, tidak lebih kekhawatiran kami akan ‘justifikasi’ kehamilan berisiko. Sehingga langsung mengambil kesimpulan dari awal untuk melakukan Caesar.

Catatan kecil tentang saran dokter Paska ceasar Rahim perlu istirahat minimal 18 – 24 bulan atau 2 tahun.

Namun  ‘mohon maaf’ saran itu kami ‘abaikan’ pada interval kehamilan ketiga-keempat (anak kedua) dan keempat-kelima (anak ketiga). (sekali lagi, untuk ini mungkin jangan ditiru kali ya..tapi ya terserah juga sih, soalnya berisiko menurut perhitungan medis).

Tidak ada yang terlalu berbeda dengan ceasar anak pertama, kecuali mencoba menggunakan Jaminan Sosial Pemerintah. Kesimpulan sederhana kami adalah tidak akan menggunakannya lagi untuk persalinan Caesar.

Memang hampir zero rupiah pays. Tetapi syarat dan ketentuan yang berlaku terasa cukup berliku. Serta saat pelaksanaannya, rasanya biarlah menjadi rahasia umum bersama.

Lihat Juga:

Konsep Autophagisom: Menghantarkan Dalam Meraih Nobel

Pelayanan Kesejahteraan Sosial, Penting

Jalan bersama 4 krucil | Taman pancuran menuju taman desa Giring

3 Kali Normal Pasca 2 kali Caesar

Pada sesi ini, kami akan berbagi bagaimana kami membulatkan tekad untuk persalinan normal pasca caesar.

1. Normal Pasca Caesar Pertama : Anak Ketiga, Putri Kedua

Singkatnya, Istri sangat ingin merasakan melalui proses persalinan normal. Karena ingin segera sembuh dibanding saat Caesar. Sebagai seorang suami hanya dapat mendukung niat dan keinginan seorang ibu.

Cari Info Pro-Normal

Dari sini kami mulai berselancar mencari referensi dokter kandungan yang pro dengan persalinan normal (pro-normal). Bukan hanya pada persalinan pertama kali saja. Tetapi pro-normal pasca caesar sampai batas maksimal yang memang bisa untuk melakukan tindakan.

Hasil berselancar tertuju pada Dokter D. Setelah periksa dan konsultasi pertama, kami merasa cocok, sesuai dengan niat kami untuk melalui persalinan normal pasca caesar 2 kali.

Dokter D yang dikenal sebagai pro-normal termasuk pro-normal pasca caesar menyarankan kami untuk didampingi juga oleh Doula. Jadi selain pemeriksaan rutin, kami diminta ikut semacam pendampingan selama proses kehamilan menuju persalinan.

Pada akhirnya, menurut kami pendampingan doula cukup membantu, sebentar lagi kami ceritakan. Disini rasa optimis kami untuk persalinan normal pasca caesar 2 kali semakin tinggi.

Catatan kecil saran dokter adalah menunggu sampai muncul gejala alami untuk terjadinya persalinan normal.

Menjelang hari-hari melahirkan ternyata dokter D sedang mengikuti agenda diluar kota !Kami sampaikan kepada doula, untuk mencarikan referensi lainnya, dokter atau tempat persalinan yang pro-normal pasca caesar. Doula menunjukan satu tempat alternatif, semisal gejala alami muncul, tetapi dokter D belum kembali.

Namun rasa penasaran karena sudah mendekati hari-H dan dokter D yang biasa kami periksa dan konsultasi tidak ada, kami coba ke dokter E.

Ketika di Dokter E, kami merasa ‘tidak nyaman’. Selain tiba-tiba ‘menvonis’ untuk melakukan tindakan Caesar dengan pendekatan risiko. Beliau juga langsung menyarankan untuk melakukan sterilisasi.  

Seingat kami, saat itu beliau baru mendapati riwayat kehamilan dan persalinan saja. Belum melakukan pemeriksaan kandungan dan menanyakan niat kami akan melalui proses persalinan Caesar atau normal.

Akhirnya kami menolak dengan alasan mempertimbangkan dahulu. Dan tidak berniat untuk datang kembali kesana.

Gejala alami akhirnya muncul

Sesuai panduan saat pendampingan, kami disarankan mengecek kontraksi dengan aplikasi.

Kontraksi ketika kami mulai menuju lokasi yang ditunjukan doula, menunjukan interval sekitar 5 menit sekali. Dan itu terjadi sekitar pukul 11.30 wib malam.

Ketika tiba di klinik yang dituju, sekitar pukul 2 pagi, posisi sudah masuk pada pembukaan lima. Observasi dilakukan namun tidak menunjukan perkembangan. Setelah lebih 12 jam, stamina istri mulai menurun.

Sempat meminta untuk dilakukan infus untuk menambah asupan, tetapi pihak klinik tidak ‘berani’ mengambil tindakan apapun selain menunggu proses alami.

Kami memahami dan memakluminya, sebagai prosedur medis. Untuk mengambil tindakan medis diluar proses pertolongan persalinan alami, tentu perlu persetujuan dan menjadi kewenangan dokter. Dan bila itu dilakukan tanpa persetujuan dokter, maka klinik tersebut dapat terkena masalah dikemudian hari.

Setelah menunggu lebih dari 24 jam, sekitar pukul 5 pagi terjadi juga persalinan normal pasca caesar 2 kali. Meskipun dengan kondisi yang kepayahan. Sampai persalinan terjadi, doula mendampingi juga.

Saat hari pulang pun, sebenarnya masih dalam kondisi belum sepenuhnya fit, namun diizinkan dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.

2. Normal Pasca Caesar Kedua : Anak Keempat, Putra Kedua

Pada proses persalinan ke empat atau normal pasca caesar kedua, kami kembali melakukan pemeriksaan dan konsultasi dengan dokter D. Hanya saja pada persalinan kali ini, kami tidak ‘menyewa’ jasa doula dan dilakukan di rumah sakit.

Akhirnya persalinan normal pasca caesar yang kedua kali terjadi setelah memakan waktu hingga 27 jam sejak proses masuk rumah sakit atau sekitar pembukaan lima. Namun sebelum persalinan terjadi, banyak perawat yang menanyakan kembali dan seolah coba membandingkan antara layanan dirumah sakit dengan riwayat persalinan normal istri.

Seandainya persalinan normal pasca caesar sebelumnya tidak menghabiskan waktu 30 jam, mungkin setelah 24 jam observasi akan disarankan untuk Caesar kembali.

Mungkin…

3. Normal Pasca Caesar Ketiga : Anak Kelima, Putri Ketiga

Persalinan anak kelima atau putri ketiga kami juga dilakukan secara normal, sudah kami ceritakan secara singkat di atas.

Penutupnya

Sekali lagi tulisan hanya bermaksud untuk dapat menguatkan teman-teman pembaca, khususnya para bunda yang berkeinginan melalui persalinan normal pasca Caesar dan para suami yang mendukung keinganan sang bunda.

Proses-proses lebih lanjutnya, tentu perlu kebijaksanaan dari semua pihak terkait persalinan normal pasca caesar.

Semoga Sehat Selalu.