Kerja Citra Penting!
“Kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas dan kerja citra”. Tiga untaian kata pertama mungkin sering kita dengar. Tapi untaian kata terakhir tentang kerja citra seakan kontradiksi dengan untaian kata ketiga mengenai kerja ikhlas. Nyatanya tidak!
Di era keterbukaan saat ini, masyarakat haus akan informasi. Dari mana dan siapapun, apalagi terkait peran pemerintah, aktivitas tokoh maupun selebritis. Sudah sejauh apa sih pemerintah bekerja dengan ‘digaji’ dari (pajak) warganya ? Apakah mereka menjalankan tugas dan fungsinya, serta prosedur sesuai dengan aturan dan regulasi yang mereka susun ? Apakah mereka sama seperti tokoh yang mereka perankan dalam skenario atau berbeda sama sekali ? Inilah kira-kira pertanyaan masyarakat dan para fans terkait dengan lembaga dan tokoh yang mereka ikuti.
Maka maksud kerja citra yang bukanlah mengadakan/ mempromosikan suatu produk atau jasa yang tidak lazim/ tidak biasa. Melainkan, mempromosikan, menampilkan atau mewartakan apa yang sering dan yang menjadi aktivitas sesuai tugas yang seharusnya dikerjakan sebagai citra diri atau personalisasi, baik dari sebuah institusi maupun diri pribadi.
Apa manfaatnya ?
Di era keterbukaan dan perkembangan teknologi digital kerja citra merupakan sebuah tuntutan. Mempelajari, mengikuti dan meniru berbagai aktivitas dan contoh kinerja yang baik, tentu menjadi keharusan setiap personal yang ingin menjadi lebih baik. Kiprah atau inovasi yang begitu luar biasa pada wilayahnya masing-masing, mungkin tidak akan pernah masyarakat luas mengetahuinya tanpa adanya kerja citra.
Jika biasanya hal tersebut hanya ada pada saat mempromosikan atau mensosialisasikan sesuatu, dan sedikit tambahan saat melaporkannya. Maka sudah saatnya untuk melakukan kerja citra secara masif dan setiap saat, dalam arti baik periodik maupun temporer. Tidak perlu lagi menunggu adanya peliputan media massa atau pelibatan massa yang besar dan luas, meskipun bila ada lebih baik.
Cara Kerjanya
Hanya dengan ‘dua klik’ kerja citra pun tercipta. Klik pertama, jepret foto dan klik kedua, unggah foto dan caption melalui smartphone. Maka dari tangan anda berita dan informasi dapat tersebarkan (viral), kerja citra sudah mulai ! Tata bahasa, kualitas kontain dan atmosfer kamu yang menentukan. Multi peran dapat kamu lakukan karena memang kamulah pelaku utamanya. Mulai dari narasumber, penulis kontain, juru kamera, editor, sekaligus penilai awal kualitas hasil kerja yang telah kamu lakukan. Bahkan kejadian atau peristiwa real time pun dapat terlaksana, karena pengunggahan dapat kamu lakukan secara langsung dari lokasi.
Semua itu merupakan kerja citra atau mengandung kerja citra. Apalagi jika itu memang menjadi tugas yang semestinya kamu lakukan. Tidak ada yang baru sebenarnya, kecuali kecepatan yang langsung dapat tersampaikan ke khalayak ramai bahwa kamu tengah atau telah melaksanakan tugas.
Kerja citra juga dapat memotivasi diri dan orang lain untuk meningkatkan kapasitas atau kinerjanya. Hanya saja bila ternyata individu, kelompok atau institusi tidak melakukan dari apa yang seharusnya menjadi citranya (melalui pengunggahan, pemberitaan,atau penayangan) atau melakukan bukan yang semestinya, mungkin itulah hal yang kemungkinan besarnya salah. Ibarat ‘maaf’ polisi atau militer dalam film super hero, seolah menjadi pihak yang melumpuhkan penjahat, padahal hanya menangkap penjahat yang sudah sudah babak belur atau tak berdaya karena si penjahat telah ‘takluk’ oleh sang superhero.
Lihat Juga: Pejabat Negara Bagi 2 Umar
Tetap Bijak Dan Waspada Dengan Kerja Citra
Tetap Bijak
Dalam suatu forum agama saya pernah bertanya kepada seorang ustad, mengapa seorang muslim yang baru belajar harus menyampaikan atau berdakwah atas satu ayat yang ia mengetahuinya ? Bukannya nanti malah menjadi sok tahu ? Mengapa tidak nanti saja bila dia sudah selesai belajarnya baru berdakwah ? Ternyata esensinya adalah dengan menyampaikan atau berdakwah (yang bisa terkategori sebagai kerja citra) walau hanya satu ayat yang disampaikan, orang akan bertanya hal lain kepadanya. Maka bila ia tidak tahu, semestinyalah ia harus kembali belajar dan mempelajari ayat lainnya. Sehingga menuntut ilmu menjadi kewajiban setiap muslim, bahkan tidak akan selesai hingga sampai ke liang lahat (mati), bagi seorang muslim.
Ternyata seebagai konsekuensi dari kerja citra (berdakwah), setiap muslim memiliki kewajiban untuk selalu meningkatkan kapasitasnya. Apabila tidak (melakukan peningkatan kapasitas/pendalaman pemahaman), besar kemungkinan ia akan menjadi orang yang jahil atau ‘enggak nyampe ilmunya’, karena terus menyampaikan ‘ketidaktahuannya’ kepada masyarakat yang membutuhkan informasi.
Demikian pula halnya sebuah produk/ jasa dari suatu perusahaan/ lembaga/ individu, apapun itu, apabila sudah mempromosikan produk/ jasanya dengan qualitas dan keunggulan tertentu, maka standar minimal kualitas dan keunggulan tersebut haruslah terpenuhi. Hal itu untuk menjamin mutu dan kepuasan konsumennya, atau bahkan untuk meningkatkan lagi variasi yang telah ada untuk tidak kalah dalam persaingan bisnisnya.
Tetap Waspada
Selain itu masih ada hal- hal lain yang harus dicermati dalam kerja citra. Terutama bila yang melalukan kerja citra hanya diri sendiri dan melalui media digital atau sosial. Ingat, kehidupan ini punya aturan, syarat dan ketentuan tetap berlaku. Norma hukum, agama, adat dan susila tetap ada pada setiap keliling kita dalam berbagai ragam. Perjanjian atau kesepakatan internasional dan perundang-undangan, pahala dan dosa, etika dan kode etik, serta estetika dan kesopansantunan merupakan pemahaman yang menjadi tuntutan mutlak.
Andaikata kita berada pada pengawasan dan tanggung jawab seorang pimpinan, atau dalam sebuah institusi, mungkin pimpinan atau institutsi tersebut akan menegur, jika terjadi sesuatu hal yang dianggap tidak layak. Namun bila dilakukan tanpa adanya pengawasan dan penanggung jawab, maka diri sendirilah yang harus bertanggung jawab atas segenap risiko yang akan terjadi. Oleh karena itu silakan memulai atau melanjutkan kerja citra, namun bijaklah dalam melakukannya.
Semoga bermanfaat
(28042017. saat dalam sebuah perjalanan kereta)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.