Peran Orang Tua dalam Mencegah Depresi pada Anak
Image by freepik

Depresi pada anak bukanlah masalah yang bisa diabaikan. Sekitar 3% remaja dan anak-anak di usia 3 hingga 17 mengalami depresi atau putus asa. Namun, lebih banyak remaja di usia 12 hingga 17 tahun mengalami depresi (Singh, 2023).

Angka diatas terus meningkat seiring kompleksitas tantangan zaman. Orang tua tentu saja menjadi garda terdepan dalam melindungi kesehatan mental anak. Namun, bagaimana cara mengoptimalkan peran orang tua untuk mencegah depresi pada anak?

Memahami Depresi Anak: Lebih dari Sekadar Kesedihan

Depresi pada anak seringkali tidak terdeteksi karena gejalanya berbeda dengan orang dewasa. Anak mungkin menunjukkan sikap mudah marah, kehilangan minat pada aktivitas favorit, gangguan tidur, atau penurunan prestasi akademik.

Faktor penyebabnya pun multidimensi. Mulai dari tekanan sosial, genetik, hingga pola asuh yang tidak sesuai. Mungkin sering kita menemukan di lingkungan sekitar, di mana orang tua terlambat menyadari tanda-tanda depresi pada anaknya.

Baca juga : Cara Mengatasi Kecemasan Pada Remaja

Hal tersebut karena kurangnya para orang tua memahami tentang kesehatan mental anak. Padahal, intervensi dini melalui peran aktif orang tua bisa menjadi kunci pencegahannya.

Membangun Kesehatan Mental dan Kesejahteraan Sosial Melalui Parenting yang Responsif

Anak perlu merasa diterima dan didengarkan tanpa dihakimi. Untuk itu perlu menciptakan lingkungan emosional yang aman. Orang tua bisa mulai dengan Active listening, Vaalidasi emosi, dan Menghindari tekanan berlebihan.

Active listening bisa di lakukan dengan meluangkan waktu untuk mendengar keluh kesah anak tanpa langsung memberikan solusi atau kritik.

Salah satu bentuk dari Validasi emosi pada anak yaitu dengan mengucapkan, “Ibu/Ayah mengerti kamu sedih. Wajar kok merasa begitu,” untuk membangun kepercayaan diri anak dalam mengekspresikan perasaan.

Dan menghindari membandingkan anak dengan teman atau saudara, karena ini bisa memicu perasaan tidak berharga dan Menghindari tekanan berlebihan.

Menjalani kegiatan parenting yang responsif dan berempati. Pola asuh yang kaku atau terlalu permisif sama-sama berisiko. Berdasarkan pengalaman terapi keluarga, kombinasi authoritative parenting (hangat tetapi tegas) terbukti efektif meningkatkan kesejahteraan sosial anak.

Contohnya sederhananya menetapkan batasan dengan menjelaskan alasan di balik aturan. Atau memberikan pujian spesifik, misalnya ungkapan “Ayah bangga kamu berani mencoba!” alih-alih hadiah materi.

Memperkuat rutinitas yang sehat. Kesehatan mental anak erat kaitannya dengan pola hidup. Pastikan anak memiliki waktu tidur cukup (8-10 jam untuk usia sekolah).

Selain itu memberikan asupan nutrisi seimbang, terutama makanan kaya omega-3 (ikan, kacang) yang mendukung fungsi otak. Dan melakukan aktivitas fisik rutin untuk melepas hormon endorfin.

Memantau interaksi sosial pada anak. Depresi anak sering dipicu oleh perundungan (bullying), kesepian, atau tekanan pertemanan.

Untuk itu sebagai orang tua perlu membuka komunikasi tentang hubungan pertemanan anak. Disamping mengajarkan cara mengatasi konflik dan menolak perilaku tidak sehat dan mengenali perubahan drastis dalam kebiasaan bersosialisasi.

Parenting untuk Kesejahteraan Sosial Anak

Dalam praktiknya terapi keluarga, depresi pada anak bisa menjadi “alarm” untuk memperbaiki dinamika keluarga. Misalnya, anak yang menjadi korban pertengkaran orang tua sangat mungkin menarik diri dari lingkungan pergaulannya karena merasa takut atau bersalah.

Salah satu teknik sederhana dan cukup efektif adalah family bonding activity. Aktivitas tersebut bisa dilakukan dengan kegiatan makan bersama tanpa gadget dan membiasakan obrolan ringan tentang hari-hari mereka.

Atau Merencanakan liburan sederhana atau kegiatan bersama. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan tetapi juga memberi ruang bagi anak untuk merasa dihargai.

Kesejahteraan sosial anak mencakup kemampuan membangun hubungan sehat, merasa menjadi bagian dari komunitas, dan memiliki harga diri.

Dalam hal ini Orang tua dapat mendorongnya dengan mengajarkan empati, Mendorong eksplorasi minat, dan Menjadi role model.

Orang tua dapat mengajak anak terlibat dalam kegiatan sosial seperti berbagi dengan yang membutuhkan. Hobi atau passion yang mendapat dukungan orang tua cenderung lebih resilien terhadap stres. Dan contohkan bagaimana cara mengelola emosi dan menyelesaikan masalah dengan tenang.

  • TERIMA KASIH ATAS DUKUNGAN KAMU YANG TELAH MEMBACA TULISAN INI SAMPAI SINI.
  • Kami sangat senang bisa menyempatkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk membuat konten seperti ini.
  • Jika kamu ingin menyampaikan masukan atau berbagi tulisan atas pengetahuan, pengalaman, serta informasi positif lainnya di website ariefrd.id, kamu bisa mengirimkan melalui email dibawah.

Semoga kita dapat bersama-sama membantu dalam membangun masyarakat yang lebih baik, dengan berbagi tulisan. Karena berbagi berarti berkehidupan! Saya berharap semua aktivitas yang kita jalankan saat ini berjalan dengan baik dan dalam penyertaan yang ALLAH Yang Maha Kuasa. Salam SUKSES dan SEHAT untuk Kita semua!

Oleh karena itu, dukungan sosial bukanlah konsep abstrak, melainkan praktik yang harus dihidupkan melalui kolaborasi multidisiplin.

Anda Tidak Sendirian

Sebagai orang tua, mungkin kita pernah merasa ragu atau bersalah saat anak mengalami kesulitan. Namun, kita juga perlu ingat dan menyadari bahwa depresi pada anak bukanlah kegagalan dalam parenting, melainkan tantangan yang bisa diatasi dengan dukungan tepat.

Dengan memahami peran orang tua, menerapkan strategi berbasis psikologi anak, dan memanfaatkan bantuan profesional jika diperlukan, kita bisa menjadi pondasi terkuat dalam menjaga dan memulihkan kesehatan mental dan kebahagiaan anak.

Sumber:

Nathasya, H., Nuraini, P., At Thohiroh, S.Z., Salma, T., Rozzaqyah, F. (2024). Analisis Tingkat Dan Faktor Penyebab Depresi Se Asia Tenggara. Jurnal Edu Research Indonesian Institute For Corporate Learning And Studies (IICLS), 5(1).

Eksplorasi konten lain dari Ariefrd.id

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca